Penulisan Penggalian Informasi Cagar Budaya Yoni di Gandekan, Kelurahan Harjosari

Authors

  • Adinda Salma Inayah Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman GUPPI
  • Salsa Bilatul Jannah Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman GUPPI
  • Rhoudhotun Naim Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman GUPPI

DOI:

https://doi.org/10.61689/akrambakti.v2i2.24

Keywords:

Cultural heritage, Harjosari, Service, Writing, Yoni

Abstract

The Community Service Program team stationed in Harjosari Village assisted in writing Yoni cultural heritage in the Gandekan Neighborhood, Harjosari. This is done because of limited information even though there are stories circulating that are known by the public about the origin and function in the past. The collection of research data was carried out by interviews with resource persons including local elders, the community, the Shiva God community, and the cultural government. The results of this study found information about the Yoni cultural heritage in Gandekan which is estimated to have originated from the 8th century. Yoni Gandekan is known to have a functioned as a territorial boundary at that time, and Yoni's current location is one of the maintenance efforts by the community and the government in maintaining it as a cultural heritage that has been determined through the Semarang Regent Decree Number 432/0262/2022.

References

Adhisakti, L. (2018). Pelestarian cagar budaya berbasis masyarakat. Penerbit Ombak.

Arifin, K. (2011). Arkeologi dan sejarah awal peradaban di Jawa. Jurnal Arkeologi Indonesia, 35(1), 55–70.

Ayu, D. P., & Utami, S. (2020). Identifikasi artefak masa Hindu-Buddha di Jawa Tengah. Jurnal Arkeologi Nusantara, 6(2), 101–112.

Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah. (2021). Laporan penelitian: Inventarisasi benda cagar budaya di Kabupaten Semarang. BPCB Jawa Tengah.

Bupati Semarang. (2022). Surat Keputusan Benda Cagar Budaya “Yoni Gandekan” Nomor 432/0262/2022. Pemerintah Kabupaten Semarang.

Darmawan, A. (2017). Makna simbolik lingga dan yoni pada masa klasik Indonesia. Jurnal Kebudayaan, 12(2), 77–89. https://doi.org/10.31947/etnosia.v2i2.2576

Dwi, N., & Pamungkas, Y. H. (2014). Yoni Klinterejo: Tinjauan historis dan ikonografis. Avatara: Jurnal Pendidikan Sejarah, 2(3), 429–439.

Hakim, R. (2020). Peran pemerintah daerah dalam perlindungan situs budaya lokal. Jurnal Administrasi Publik, 8(1), 45–56.

Heryanto, A. (2019). Kajian ikonografi peninggalan Hindu-Buddha di Jawa. Purbawidya, 8(1), 1–14.

Kusumawati, N. (2015). Potensi situs-situs arkeologi di pedesaan: Studi kasus Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Humaniora, 20(3), 201–210.

Munandar, A. A. (2008). Kosmologi Hindu-Buddha Indonesia. Universitas Indonesia Press.

Purnawibowo, S. (2022). Model pelibatan masyarakat dalam konservasi cagar budaya. Jurnal Konservasi, 10(2), 115–124.

Rifa’i, M. (2016). Dokumentasi sejarah lokal sebagai upaya pelestarian budaya. Jurnal Sejarah dan Budaya, 4(2), 99–108.

Sugianto, B., & Lestari, W. (2021). Strategi pelestarian benda cagar budaya berbasis partisipasi komunitas. Jurnal Pengelolaan Warisan Budaya, 3(1), 25–34.

Yuliantoro, S., Putra, A. H., & Rahman, D. (2024). Mengungkap kisah dibalik nama “Desa Kota Lama”: Warisan sejarah Kerajaan Indragiri. Jurnal Akademik Pengabdian Masyarakat, 2(5), 290–297.

Downloads

Published

2025-12-11

How to Cite

Adinda Salma Inayah, Salsa Bilatul Jannah, & Rhoudhotun Naim. (2025). Penulisan Penggalian Informasi Cagar Budaya Yoni di Gandekan, Kelurahan Harjosari. Akram Bakti : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2), 61–70. https://doi.org/10.61689/akrambakti.v2i2.24

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.